Sarpakenaka Gugur
Karena ajakan damai dari Prabu Rama tak dihiraukan oleh Prabu Dasamuka, perangpun tak kan terelakkan lagi.Terjadi peperangan antara pasukan Prabu Rama dan pasukan Alengka. Satu demi satu, para tokoh Alengka gugur, Dewi Sarpakenaka, satu satunya adik wanita Prabu Dasamuka, maju ke medan laga disambut Laksmana. Sarpakenaka yang memiliki sepasang kuku pancanaka dan semburan upas ular susah untuk di taklukkan. Perajurit Pancawati banyak yang terkena semburan upas Dewi Sarpakenaka, sehingga harus dirawat, bahkan ada juga yang tewas. Laksmana berkali kali melepaskan panah pada Sarpakenaka, tetapi panah panah itu hancur terkena semburan upas.
Sekejam kejamnya Sarpakenaka, sebenarnya tidak tega juga pada Laksmana, Sejak di hutan Dandaka, Sarpa kena ka sudah jatuh cinta kepada Laksmana. Di dalam perta rungan mereka, Sarpakenaka lebih banyak merayunya daripada bertarung yang sebenarnya. Ia selalu mencubit dan mencolak colek tubuh Laksamana. Sehingga Laksmana menjadi risih.
Wibisana sebelumnya telah memberi tahu Laksmana bahwa kelebihan Sarpakenaka juga merupakan kelemahannya. Sarpakenaka dengan kuku Pancanaka memiliki kekuatan yang dahsyat, banyak perajurit Pancawati terkena sayatan kuku Pancanaka Sarpakenaka banyak pula yang tewas karena kuku Sarpakenaka mengandung racun ular berbisa.
Karena dicolek colek terus menerus oleh Dewi Sarpakenaka. Laksmana Widagda merasa risih,dan mundurlah ia dari peperangan. Wibisana mencari Anoman dan segera membisikan kepada Anoman agar kedua kuku Pancanaka Sarpakenaka dicabut. Anoman mendekati Sarpakenaka, Sarpakenaka tidak mengetahui kalau musuhnya sudah bukan Laksmana, tetapi Anoman. Sarpakenaka tenggelam dalam lautan cinta, Sarpakenaka lengah, dan tercabutlah kedua kuku Pancanakanya oleh Anoman.Dewi Sarpakenaka menjerit kesakitan. Dewi Sarpakenaka dengan menahan kesakitan, membabi buta menyerang dengan upas upas yang selalu menyembur dari mulutnya. Ia mencari Laksmana, dan akan membalas sakit hatinya. Ia mengira Laksmana lah yang mencabut kedua kuku Pancanakanya. Banyak perajurit Pancawati tewas terkena semburan Dewi Sarpakenaka. Untuk menghentikan semakin banyak korban berjatuhan, Laksmana segera melayangkan panah Surawijaya kepada Dewi Sarpakenaka. Dewi Sarpakenaka tewas seketika dengan membawa cinta Laksmana. Laksmana memandang Jasad Dewi Sarpakenaka, dengan perasaan terharu. Dewi Sarpakenaka seorang raseksi, setelah kematiannya, berubah wujud menjadi seorang puteri cantik, bagaikan bidadari, Dewi Sarpakenaka terlihat tersenyum dan cantik sekali.***
SELESAI